Monday, January 7, 2013

Durian Kumbokarno

Durian kualitas nomer wahid ini mempunyai daging yang sangat tebal,rasanya manis,dan bentuk yang sangat maksimal.

Durian Petruk

Family Bombacaceae
Durian ini berasal dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah, dan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional. Bentuk buahnya bulat telur terbalik dengan kulit buah tipis (sekitar 3 mm) berwarna hijau kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya manis sekali. Namun, aromanya tidak begitu tajam dan menyengat. Jumlah pongge per buah antara 5-10 dengan biji sempurna 5-10. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Berat rata-rata buah antara 1-1,5 kg. Produksi buah berkisar dari 50-150 buah/ pohon/tahun. Durian ini relatif tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

Sunday, January 6, 2013

Durian chanee

Family Bombacaceae
Durian ini berasal dari Thailand. Mampu berbuah pada umur 4-5 tahun dengan menggunakan bibit sambung pucuk atau okulasi. Produksinya banyak. Mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, tetapi tidak tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh phytophthora sp. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan duri besar yang tersusun jarang. Beratnya mencapai 4 kg dengan warna kulit hijau. Dagingnya tebal dengan warna kuning keemasan. Rasanya manis, bertekstur lembut, dan beraroma harum sedang.

Cepedak

Cempedak adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian.
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.[1]
Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga memiliki beberapa nama lokal seperti bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia)[2], baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
Pohon yang selalu hijau, sedang besarnya, tingginya dapat mencapai 20 m meski kebanyakan hanya belasan meter. Ranting-ranting dan pucuk dengan rambut halus dan kaku, kecoklatan. Berumah satu (monoecious).[1]

Belimbing

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat mengenal buah yang bernama belimbing tersebut. Buahnya manis sedikit asam, berbentuk bintang lima  sudut ketika dipotong. Buah belimbing panjangnya antara 20 cm hingga 50 cm dengan warna yang khas yaitu kuning kehijau-hijauan. Jika waktu muda, buah belimbing berwarna hijau. Ketika di potong, maka buah belimbing tersebut mempunyai biji yang kecil berwarna coklat. Buah ini banyak mengandung vitamin C yang bagus untuk kesehatan badan. Namun, tahukan Petualang? Bahwa di Indonesia terdapat sentra buah belimbing. Daerah tersebut berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. 

Di Demak selain menyimpan sejuta kisah sejarah perhelatan masuknya Islam di Jawa Tengah dengan Masjid Demak, Makam Raja-raja, dan makam Wali ternyata juga menyimpan kuliner berupa buah belimbing yang rasanya manis dan besarnya ekstra jumbo. Ukuran yang lebih besar dari biasanya buah belimbing menambah sempurna Belimbing Demak tersebut. Tak sulit untuk menemukan kios dan toko yang menyediakan belimbing Demak, Petualang bisa datang dan membelinya disepanjang jalan ke arah Kabupaten Demak. Disekitar alun-alun Demak misalnya, disana berjajar para penjual belimbing Demak bersama buah yang khas Demak seperti jambu citra dan Delima serta Blewah.

Sunday, December 9, 2012

Bismillah

Ya Allah semoga ini berhasil

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes